Showing posts with label health info. Show all posts
Showing posts with label health info. Show all posts

Sunday, July 13, 2008

Heart burn

Heartburn is a painful, burning sensation in the esophagus, just under the breastbone, that occurs after eating or at night. The pain often rises in the chest and radiates to the neck and throat. Caused by the regurgitation of gastric acid into the esophagus, heartburn is the most common symptom of gastroesophageal reflux disease, also known as GERD. However, unlike occasional heartburn, GERD is a more serious condition that causes consistent heartburn for extended periods of time and often affects the quality of a person’s daily life.



Everyone experiences heartburn at some time or another, whether it’s triggered by spicy foods or eating a large meal. However, for people who suffer from GERD, heartburn occurs much more
frequently—often 2 or more times a week, lasting up to 3 months or longer.
In addition to seeking medical help, changes in habit and lifestyle can also help reduce the occurrence of heartburn. Common preventative measures include:

• Avoid lying down after eating or within 2 or 3 hours of bedtime
• Elevate the head of the bed 4 to 6 inches
• Quit smoking/using tobacco products
• Eat smaller, more frequent meals
• Lose weight if overweight
• Avoid aspirin and most pain medicines (other than acetaminophen)

Avoiding the following foods may also help reduce heartburn:

• Coffee, tea and other caffeinated beverages
• Mint products, such as peppermint, spearmint, etc.
• Alcohol
• Carbonated beverages, citrus and fruit juices
• Chocolate
• Fried or fatty foods
• Tomato sauce, ketchup, mustard and vinegar
While one of the simplest treatments of heartburn/GERD is a change in lifestyle, other options range from over-the-counter antacids that neutralize stomach acid to prescribed medications that reduce acid regurgitation or block acid production. In more severe cases, surgery may be necessary to tighten the esophagus/stomach barrier.

If you’ve been experiencing consistent heartburn for an extended period of time, it’s a good idea to talk to your doctor. Take the first step to getting the help you need by filling out the Evaluation Assessment below to determine the severity of your condition and the treatment options available to you.

Migraine

Introduction

Migraines are the most common type of vascular headaches and result in severe pain on one or both sides of the head, mostly around the temples or behind one eye or ear. Besides pain a person may experience nausea, vomiting and extreme sensitivity to light and sound. In some cases a sensory warning sign (aura), such as flashes of light, blind spots or tingling in one arm or leg, may precede or accompany the onset of a migraine headache. Migraines can occur at anytime, but they typically start in the morning and can last anywhere from several hours to several days.

Signs and Symptoms

Migraines can be divided into several different types, but classic and common migraines are the two most common. While both share similar symptoms, classic migraines are characterized by an aura before the migraine begins. Common aura signs include the following:

  • Visual disturbances, such as flashing lights (stars), zigzag lines or blind spots
  • Tingling sensations in one arm or leg
  • While rare, experiencing weakness or speech problems

Whether or not a person experiences an aura, other signs may occur several hours or days before a migraine starts:

  • Irritability or depression
  • Drowsiness
  • Cravings for sweets
  • Thirst
  • Feelings of elation or intense energy

Migraines can range from dull to severe, but a typical migraine attack results in some or all of the following symptoms:

  • Moderate to severe pain on one or both sides of the head
  • Throbbing, pounding or pulsating head pain
  • Fatigue
  • Extreme sensitivity to light and sound
  • Loss of appetite
  • Nausea, vomiting or diarrhea
  • Pain that worsens with physical activity

Even after a migraine has subsided, some symptoms may still linger:

  • Neck pain and scalp tenderness
  • Increased need for sleep
  • Feeling mentally exhausted or dull

Causes

While researchers are still studying the cause of migraine headaches, the following factors are common among people who experience migraines:

  • Are between the ages of 15 and 55
  • Have a family history of migraine headaches
  • Are female; women are more affected by migraines than men
  • Have less severe and frequent migraines with age

Treatment and Triggers

Although doctors are still searching for a cure, various medications can be used to help control migraine pain; they can either be taken prophylactically (every day to reduce the severity and frequency of possible attacks) or abortively (once the headache begins). Lifestyle changes can also be used to help prevent migraine headaches, especially avoiding any trigger that may cause an attack. Listed below are some common triggers:

  • Allergic reactions
  • Bright lights, loud noises and certain odors or perfumes
  • Physical or emotional stress
  • Skipping meals
  • Changes in sleep patterns
  • Smoking or exposure to smoke
  • Alcohol
  • Menstrual cycle fluctuations and birth control pills
  • Tension headaches
  • Foods containing tyramine (red wine, aged cheese, smoked fish, chicken livers, figs and some beans), monosodium glutamate (MSG) or nitrates (like bacon, hot dogs and salami)
  • Other foods such as chocolate, nuts, peanut butter, avocado, banana, citrus, onions, dairy products and fermented or pickled foods

Other lifestyle changes, such as personal and family counseling, stress management and relaxation therapy, may also be recommended.

If you have been experiencing migraine pain, talk to your doctor to find out which treatment options are best for you.

Thursday, July 10, 2008

12 Fakta Penting Tentang Silikon

Apa itu silikon?
Silikon adalah polimer nonorganik yang bervariasi, dari cairan, gel, karet,

hingga sejenis plastik keras. Beberapa karakteristik khusus silikon: tak

berbau, tak berwarna, kedap air, serta tak rusak akibat bahan kimia dan proses

oksidasi, tahan dalam suhu tinggi, serta tidak dapat menghantarkan listrik.

Pertama kali ditemukan, digunakan untuk membuat lem, pelumas, katup jantung

buatan, hingga implan payudara.

Jenis-jenis silikon apa saja yang digunakan untuk kesehatan dan kecantikan?

Terdapat 3 jenis silikon yang secara medis aman :

a. Silikon padat
Bentuknya menyerupai karet penghapus. Digunakan untuk katup jantung buatan,

pengganti testis, kateter, serta persendian buatan. Dalam dunia bedah plastik,

silikon padat biasanya digunakan untuk implan hidung, dagu, dan pipi. Beberapa

tahun belakangan ini, silikon padat juga digunakan untuk membantu penderita

gangguan ereksi, dengan menggunakan materi silikon padat yang dapat ditiup.

b. Silikon berbentuk gel dalam wadah silikon padat
Menyerupai dodol, dengan tingkat perlekatan molekul sangat baik. Digunakan

untuk implan payudara/betis. Jika dibelah, tidak akan meleleh atau menyebar,

tapi tetap mengikuti bentuk wadah penyimpannya.

c. Silikon cair
Silikon bentuk cair dalam dunia medis, menurut dr. Donny V. Istiantoro dari

Jakarta Eye Center, digunakan dalam operasi retina. Retina dapat lepas dari

posisinya karena berbagai faktor, sehingga perlu dibantu perlekatannya dengan

silikon cair.

Apakah silikon aman bagi kesehatan?
Di dunia kedokteran modern, silikon dikategorikan sebagai bahan terbaik untuk

melakukan perbaikan bagian tubuh, karena penolakan jaringan tubuh terhadap

silikon tergolong rendah.

Jika memang aman, mengapa kita sering mendengar kasus pasien mengalami

kerusakan wajah akibat suntikan silikon cair?
Menurut dr. Teddy O.H. Prasetyono dari Departemen Bedah Plastik FKUI, seorang

dokter ahli bedah plastik tidak dibenarkan melakukan penyuntikan silikon cair.

Biasanya penyuntikan silikon cair untuk memperindah bagian wajah dilakukan

oleh tenaga nonmedis, tegasnya. Tarifnya yang relatif murah (sekitar

Rp200.000/suntikan), diduga materinya adalah silikon industri, yang

membahayakan kesehatan.

Apakah penyuntikan silikon cair dapat berakibatkematian? Reaksi apa yang

mungkin terjadi setelah penyuntikan?
Penyuntikan silikon cair tidak mengakibatkan kematian, tetapi dapat

mengakibatkan kerusakan jaringan yang bersifat permanen. Kerusakan tersebut

terjadi karena silikon cair yang disuntikkan langsung ke dalam tubuh — seperti

sifat cairan umumnya— akan mencari tempat yang rendah. Sebagian silikon

mungkin ‘berkumpul’ di tempat- tempat tertentu sehingga membentuk benjolan.

Bagaimana jika bentuk wajah sudah telanjur rusak? Apakah dapat diperbaiki

kembali? Dapatkah silikon cair dikeluarkan dengan cara tradisional, seperti

dipijat?
Secara logika kedokteran, silikon cair yang telanjur disuntikkan ke tubuh, tak

mungkin dikeluarkan dengan cara dipijat-pijat. Satu-satunya cara dengan

pembedahan.

Tindakan medis apa yang harus dilakukan untuk mengatasi kulit memerah atau

wajah rusak setelah disuntik silikon cair?
Selama tidak terjadi infeksi, kulit yang merah-merah dapat diatasi dengan obat

antiperadangan. Jika warna merah pada kulit tak kunjung hilang, dokter

biasanya hanya dapat menganjurkan pasien memakai concealer untuk menutupinya.

Implan silikon payudara apa saja yang biasa digunakan dalam operasi

memperindah payudara?
Ditinjau dari materi pengisinya, ada 3 jenis implan payudara, yaitu:

a. Implan berisi garam fisiologis (saline/NaCl)
Implan jenis ini biasanya dibungkus dalam kantong silikon, dan cenderung mudah

bocor atau berkerut. Karena hanya berisi air, implan ini relatif kurang dapat

dibentuk sesuai keinginan.

b. Implan berisi gel silikon padat
Implan ini juga dibungkus dalam kantong silikon, namun didesain khusus hingga

terasa lembut dan fleksibel sehingga mudah dibentuk sesuai keinginan.

c. Implan berisi gel silikon yang kohesif
Menurut dr. Rod J. Rohrich, ketua American Society of Plastic Surgeons, implan

jenis ini merupakan tipe terbaru. Di Amerika Serikat, populer dengan nama

gummy bear breast implant. Gel kohesif seperti ini tak menyebar, bahkan jika

kantong pembungkusnya bocor/dibelah.
Di bagian payudara manakah silikon dipasang? Ada dua

cara memasang implan silikon ke dalam payudara,yaitu:

1. Di balik kelenjar payudara, tepat di depan otot dada.
2. Di balik otot dada: dilakukan untuk pasien yang memiliki kelenjar

payudara kecil .

Benarkah implan silikon dapat pecah atau bocor?
Implan silikon yang sudah dipasang di dalam payudara hanya akan mengalami

kebocoran jika mengalami trauma luka dada yang parah (misalnya, dada ditusuk

dengan benda tajam).

Benarkah implan silikon dapat menyebabkan kanker payudara?
Daya tolak reaksi jaringan tubuh terhadap silicone breast implant, menurut

Prof. Dr. H. Muchlis Ramli dari Departemen Ilmu Bedah Onkologi FKUI, tergolong

sangat rendah, sehingga sejauh ini tidak terbukti dapat menyebabkan kanker.

Kalaupun ada pasien yang terbukti mengidap kanker setelah melakukan operasi,

besar kemungkinan pasien tersebut memang sudah memiliki ‘bakat’ kanker.

Apakah wanita tetap bisa menyusui jika payudaranyadiaugmentasi dengan implan

silikon?
Proses menyusui masih tetap dapat dilakukan, asalkan implan silikon dipasang

di balik kelenjar payudara. Biasanya, dokter akan menganjurkan agar implan

silikon dimasukkan lewat sayatan di bawah lipatan buah dada, sehingga sama

sekali tidak mengganggu kelenjar payudara.

Sumber : www.femina-online.com

BlogUpp!

link